Selasa, 05 Juni 2018

Menerjemahkan Arti Pancasila Dalam Konteks Kekinian


Oleh : Dedy Agung Prasetyo
Para pendiri bangsa ini telah bersepakat menetapkan konsensus nasionalnya, yaitu Pancasila sebagai falsafah dan dasar negara yang berisi hal-hal yang menurut sifat dan berlakunya adalah universal. Di dalam falsafah ini mengatur tentang relasi antara warga bangsa dengan sang penciptaNya, Tuhan Yang Maha Esa, mengatur pula relasi di antara sesama warga bangsa dalam konteks hubungan antar individu, serta warga bangsa dengan negara sebagai pengikat simpul kebangsaan dengan organisasi yang mengaturnya. Jika menurut Ir.Soekarno, Pancasila bisa diperas menjadi sosionalisme, sosiodemokrasi dan dan ketuhanan Yang Maha Esa. Sehingga interaksi antar masyarakat, maupun antara masyarakat dengan negara akan tercipta sebuah tatanan masyarakat yang demokratis dan berkeadilan.

“Tidak ada bangsa yang mencapai kebesaran jika bangsa itu tidak percaya kepada sesuatu,dan jika tidak sesuatu yang dipercaya itu memiliki dimensi-dimensi moral guna menopang  peradaban besar”
(John Gardener, 1992) 

Secara harfiah Pancasila adalah lima dasar atau lima asas, yang merupakan dasar negara Indonesia. Asas tersebut terdiri dari Ketuhanan yang maha Esa, kemanusaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh ikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila sebagai ideologi hakikatnya adalah sebagai sistem nilai bangsa. Sistem nilai seperti ini dipandang oleh studi filsafat yang secara historis digali pada budaya bangsa dan ditempa oleh penjajahan, yang kemudian diterapkan pada wilayah yuridis kehidupan kenegaraan sebagai pedoman dalam mewujudkan integritas moral, nalar dalam berhukum, dan kedewasaan berpolitik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal itu sebagai konsensus nasional bangsa Indonesia melalui sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945. Contoh penerapan nilai pancasila dalam bernegara adalah proses pembuatan peraturan perundang-udangan yang berlaku di Indonesia harus berdasarkan Pancasila dan isinya tidak boleh bertentangan dengan Pancasila.

 Merajut kebersamaan dengan gotong royong

Untuk mewujudkan tujuan bernegara yang maju adil dan sejahtera mutlak diperlukan adanya persatuan antar komponen bangsa. Jika tidak, tentu mustahil tujuan mulia itu akan dapat terwujud. Maka, kita sebagai generasi muda yang hidup di zaman globalisasi ini harus memperdalam dan benar-benar memahami makna dari Pancasila yang sebenarnya. Di zaman modern yang akrab dengan pemanfaatan teknologi canggih ini, seharusnya kita dapat dengan mudah menemukan informasi yang berguna dan berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila. Generasi muda juga harus menerapkan nilai-niai Pancasila dengan baik. Sebagai contoh, kita sebagai manusia yang berketuhanan wajib beribadah memeluk agama yang kita yakini dengan penuh kesungguhan, sebab pada dasarnya kualitas interaksi yang baik antara manusia dengan Tuhannya akan menjadikannya inspirasi positif dalam berperilaku dan bertindak. Di samping itu kita juga perlu menghargai terhadap sesama manusia, menumbuhkembangkan sikap saling toleransi, menghargai agama dan kepercayaan orang lain yang berbeda dengan kita. Semua itu diperlukan dalam menjaga harmoni kehidupan bermasyarakat.

Toleransi antar umat beragama mengokohkan kebhinekaan

Contoh lain dalam memaknai arti Pancasila adalah dengan adanya fenomena perkembangan media sosial (medsos). Informasi begiru cepat beredar sehingga ketika ada sebagian dari saudara kita yang tidak mampu, tertimpa musibah atau kemalangan maka kemudian secara responsif banyak dari kita tergugah untuk segera membantu, misalnya dengan mendonasikan sejumlah dana dalam membantu kalangan yang kurang beruntung tersebut. Kondisi ini tentu berbeda dengan kondisi jaman dahulu saat perkembangan teknologi informasi tidak secanggih seperti sekarang ini. Dengan demikian perkembangan teknologi komunikasi dan informasi semakin mempermudah generasi muda untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

Menyatukan perbedaan dengan musyawarah

Sesungguhnya penerapan nilai-nilai pancasila dalam keseharian mengajarkan kita semua untuk tidak berfikiran sempit, justru sebaliknya, anugerah kemajemukan yang diberikan Allah SWT ini semestinya semakin membuka penerimaan kita terhadap setiap perbedaan yang ada. Generasi muda jaman now harus benar – benar dapat memahami bahwa sikap toleransi dan saling menghargai ini akan menjadi modal utama untuk merawat kebhinekaan demi masa depan Bangsa dan Negara Indonesia. Jangan karena berbeda agama menjadikan kita  terkotak-kotak dan bersikap sinis. Jangan hanya karena perbedaan pandangan politik menjadikan kita terpecah belah. Dan Jangan pula hanya karena perbedaan pendapat dengan orang-orang terdekat kita mengenai sesuatu hal menjadikan kita semakin berjarak dan bersekat. Semoga kita semua menjadi bagian generasi muda jaman now yang sukses dalam memaknai dan menerapkan nilai-nilai pancasila.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar